Eksistensi Seni Pertunjukan Fragmentari Pada Generasi Muda Hindu

  • Ni Luh Eka Yuli Anggreni IAHN Gde Pudja Mataram

Abstract

Fragmentari merupakan sebuah pertunjukan yang didalamnya terdapat cerita atau peristiwa nyata yang telah terjadi pada waktu terdahulu, yang dibawakan oleh pelaku seni kemudian dikemas serta disajikan dengan menampilkan berbagai peran serta dalam kurun waktu lebih singkat dibandingkan dengan waktu yang terjadi pada cerita asli. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dalam penelitian ini penulis akan berusaha menganalisis terkait eksistensi seni pertunjukan fragmentari pada Generasi Muda Hindu. Lokasi penelitian memfokuskan pada wilayah Kota Mataram karena di wilayah tersebut terlihat sangat banyak generasi muda Hindu yang ikut berpartisipasi dan antusias dalam setiap adanya sebuah pelaksanaan pementasan seni pertunjukan Fragmentari. Hasil penelitian menunjukan bahwa Eksistensi seni pertunjukan Fragmentari keberadaanya menjadi lebih eksis dibandingkan dengan sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya Generasi Muda Hindu yang mau semangat ikut berpartisipasi dalam membuat berbagai garapan Fragmentari, lalu melakukan pementasan baik itu pada saat adanya kegiatan khusus yang disengaja ataupun memanfaatkan Hari Raya umat Hindu sebagai waktu untuk menyuguhkan hiburan. Masyarakat umum juga mendukung dan sangat antusias dengan adanya pementasan Fragmentari yang dibuat oleh Generasi Muda Hindu. Struktur penyajian pementasan seni pertunjukan Fragmentari terdiri dari Prolog, pembabakan dan juga penutup serta instrumen penggiring. Instrumen yang digunakan dalam Fragmentari adalah Gong kebyar terdiri dari pelog 5 nada, nama instrumen musik dalam Gong Kebyar diantaranya terdiri dari Kendang lanang dan Kendang Wadon, 1 Petuk, 1 kecek, 1 Ugal, 4 Pemade, 2 Kantil, Cengceng, Suling, 1 reong, 2 gong, 1 kempul, 2 calung atau jublag, 2 jegogan.

Published
2023-09-30