Memperkuat Sistem Monitoring dan Evaluasi Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) yang Inklusif, Partisipatif, dan Akuntabel
Abstract
Indonesia memiliki komitmen dalam menjaga keanekaragaman hayati sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity dan Dokumen IBSAP 2025-2045. Berdasarkan evaluasi atas IBSAP sebelumnya, menunjukkan hambatan dalam implementasi, terutama pada aspek monitoring, evaluasi dan pelaporan (Monev). Artikel ini merupakan hasil penelitian kepustakaan atas dokumen IBSAP untuk mengidentifikasikan kelemahan dan merumuskan strategi penguatan. Temuan penelitian menunjukkan beberapa hal: (1) kelembagaan BKKHI, yang saat ini bersifat koordinatif, tidak memiliki kapasitas atau kwenangan hukum untuk memastikan pelaksanaan dan konsistensi pelaporan lintas sektor; (2) tidak ada pedoman teknis IPK; (3) lemahnya integrasi data antar-kementerian; dan (4) minimnya pelibatan masyarakat, akademisi dan sektor-sektor non-state lainnya. Artikel ini merekomendasikan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, perlunya penguatan kelembagaan dengan dasar hukum yang kuat. Kedua, pedoman teknis Monev perlu segera disusun. Ketiga, diperlukan sistem verifikasi bertingkat dengan mengedepankan integrasi data ilmiah dan partisipatif. Keempat, pelibatan aktor non-state agar terwujud akuntabilitas publik dan relevansi data lapangan.
References
Biodiversity Monitoring With Citizen Science (Vol. 59, pp. 169–223). Academic Press. https://doi.org/10.1016/BS.AECR.2018.06.003
Dalton, D., Berger, V., Kirchmeir, H., Adams, V., Botha, J., Halloy, S., Hart, R., Švara, V., Torres Ribeiro, K., Chaudhary, S., & Jungmeier, M. (2024). A framework for monitoring biodiversity in protected areas and other effective area-based conservation measures: concepts, methods and technologies. https://doi.org/10.2305/hrap7908
Deforestation and Forest Degradation, R. E. from. (2016). National forest monitoring systems: monitoring and measurement, reporting and verification (M & MRV) in the context of REDD+ activities. 1. http://fipak.areeo.ac.ir/site/catalogue/18342919
Jemarut, W., B, K. W., & Sari, D. P. (2021). Kajian Yuridis Perlindungan Penyu. Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, 6(1). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.56444/jidh.v6i1.2613
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2016). Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015–2020. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2025). Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025–2045. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kumar, D. S., & Palanisami, K. (2021). Monitoring, Evaluation and Learning Mechanism: Issues, Challenges and Policies for Scaling-Up for Impacts in Asia. 381–414. https://doi.org/10.1007/978-3-030-77935-1_12
Lawasi, Moh. A., Rachmawan, D., Iban, A., Adhi, E. J. M. S., Hidayat, H., Siburian, R. H., & Ratri, A. M. (2024). Reviewing Social Forestry in Indonesia through an Integrative Framework for Collaborative Governance. International Forestry Review, 26(3), 291–305. https://doi.org/10.1505/146554824839071625
Lestari, I. G. A. K. (2023). Foundation of planning. https://doi.org/10.31219/osf.io/rdj2q
Nwizugbe, O. E. (2014). Basics of monitoring and evaluation. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 19(4), 21–32. https://doi.org/10.9790/0837-19412132
Pemerintah Republik Indonesia. (2024). Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2025-2045.
Pocock, M. J. O., Chandler, M., Bonney, R., Thornhill, I., Thornhill, I., Albin, A., August, T., Bachman, S. P., Brown, P. M. J., Cunha, D. G. F., Grez, A. A., Jackson, C., Peters, M., Rabarijaon, N. R., Roy, H. E., Zaviezo, T., & Danielsen, F. (2018). A Vision for Global
Siyag, P. R. (2014). Planning, monitoring and evaluation (pp. 217–238). Dordrecht: Springer. https://doi.org/10.1007/978-94-007-7451-3_9
Stevenson, R. D., & Morris, R. A. (2002). Community science for biodiversity monitoring. International Conference on Digital Government Research, 1–4. https://doi.org/10.5555/1123098.1123112
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). (2025). Policy brief: Mendorong keanekaragaman hayati perkotaan yang berkelanjutan dan kolaboratif. Jakarta: Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). https://www.kehati.or.id/

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.








